Ye, aku setuju. Seperti mana seseorang yang sudah menginjak 22 tahun, tapi masih
lagi bebal dalam membuat keputusan. Masih lagi bermalas-malasan mengejar masa
depan. Masih lagi berbolak-balik tentang apa yang patut dituju. Masih tidak betah
memegang tanggungjawab. Masih tidak layak untuk diyakini. Masih bergantung,
masih berharap, masih mengecewakan.
lagi bebal dalam membuat keputusan. Masih lagi bermalas-malasan mengejar masa
depan. Masih lagi berbolak-balik tentang apa yang patut dituju. Masih tidak betah
memegang tanggungjawab. Masih tidak layak untuk diyakini. Masih bergantung,
masih berharap, masih mengecewakan.
Ini membuktikan, umur bukan kayu ukur untuk dihormati.
Umur banyak tak semestinya matang.
Umur banyak tak semestinya hebat.
Umur banyak tak semestinya betul.
Umur banyak tak semestinya hebat berdiplomasi.
Umur banyak tak semestinya hebat menasihati.
Konklusinya, umur bukan penentu.
Barangkali, yang umurnya sedikit itulah lebih matang, lebih bijak berkata-kata.
Umur sedikit itulah yang patut dihormati.
No comments :
Post a Comment
Spend a little of your time to comment my entry . Thanks ya ! :D